Cerita Senja


Ruang Tunggu:
aku tunggu ruhmu disini kata detak pada sebuah bayang..
Mungkin ini saatnya kita ada di ruang yang sama,, ruhmu dan ruhku akan duduk berdampingan untuk melihat burung kolibri pulang pada sebuah senja yang berputik jingga..
Dan mata kita akan kembali bercinta,, untuk mengalirkan kembali detak di tempat dimana darah kembali berpora..
 
Ruang Kegelisahan:
Berjuta pertanyaan tentang cinta berhamburan,, di antara sunyi yang mendera tiba-tiba dan berdentam sejuta harap untuk sebuah permintaan..
”Maukah kamu berbagi waktu denganku untuk membelah semua belatung kegelisahaan dan resah yang memekakkan dada?”
”Mungkin alamat tujuan kita berbeda arah, dan kita mungkin hanya berpapasan di persimpangan dan sejenak duduk untuk saling menyapa rongga-rongga yang tertelan senyap pada sebuah malam”
“yakinkan aku tentang dongeng-dongeng purba sebuah akhir yang selalu bernama bahagia selama-lamanya, padahal sebuah sepatu kaca akan retak setiap saat ketika berjejak pada realita yang meranggas”
“anak kecil di dalam diriku akan selalu butuh udara dan angin untuk menerbangkan  airmata yang berwarna biru”
“baiklah, selamat tinggal. aku membatu bersama ruangku”

Ruang Tak Bernama:
kita sudah mati ketika kita tidak bermimpi
( ah,meskipun impian serapuh gelembung sabun bukan?)

Ruang Dengan Detak Sunyi:
apa yang kita harus takuti pada sebuah sepi,, ketika sunyi adalah deru nafas kita sendiri?

Ruangku :
aku pecinta yang memunguti serpihan rasa  yang tercecer pada sebuah senja..

Ruangmu :
kamu sebebas angin dan udara, sebiru angkasa dan sedalam samudera

dan pada sebuah ruang bernama sekarang..
kutempelkan nama-nama pada dinding-dinding kenangan..
yang melekat begitu saja pada kepala,, dengan rekahan luka yang begitu lirih bunyinya..


Create : by Noviana Kusumawardhani
Read More …



Aku telah menggambar disetiap senja,, ya senja yang merah..
Senja yang memulangkan unggas  kesarang – sarangnya..
Senja yang mengembalikan aku pada gelap..
Senja yang memulangkan ku pada rasa,, yang sesungguhnya tak pernah ingin kusinggahi..

Tapi,, pada suatu ketika..
Seseorang harus pulang bukan ?? Pada masa,, dan pada gelap..
Dan inilah kisah perjalananku,, menjemput gelap..

Semuanya tetap sama sperti 7,, 8 tahun yang lalu..
Tersimpan rapi dibawah debunya masing – masing,, serapi kisah kami yang begitu kusam kebenarannya..
Sampai aku yakin,, bahwa debu adalah bagian darinya..

Lalu aku berangkat meninggalkan rasa ini,, sebabku muak dusta yang gadung kupercaya..
Lalu aku terbang memburu cahaya,, seperti laron terbang memburu lentera..
Tapi terang telah membakar sayapku..
Aku pulang,, menjemput gelap yang ingin kusembunyikan dari siapapun..

Langit,, untuk semua gelap ini…
Aku tidak ingin kau tahu,, meskipun kita telah dipertemukan oleh senja yang sama..
Aku tahu,, kau akan terus memburunya dari cakrawala ke cakrawala..
Dan lalu kau kirimkan senja –senja itu kepadaku,, lewat malam untuk menyampaikan semua pesan - pesanmu..

Mungkin aku adalah senja,, aku berangkat,, dari terang menyongsong gelap..
Pada tiap ketikanya,, hatiku lebam sewarna lembayung menyambut gelap..

Iya,, tentu saja itu cuma senja..
Senja yang seharusnya bisa menjemput gelap dengan baik.
Demikian pandaikah,, kita menipu diri sendiri dengan cara menyakiti orang lain..
Agar kita merasa lebih baik,, begitukah..??

Kau selalu bilang,, dalam pesanmu..
Bahwa senja tidak pernah sama lagi,, setelah kita bertemu..
Kau bilang,, bahwa kau telah memburu cakrawala selama ini..
Tapi kini kau membunuhnya,, karena hanya ingin kau menemukanku pada senja – senja itu..

Tidak,, tidak langit..
Jangan cari aku pada senja itu,, senja yang lenyap perlahan..

Langit aku tidak akan memilikinya lagi,, dan yang tertinggal adalah kesendirian..
Sampai akhirnya yang tersisa adalah kekosongan…

Read More …

Seorang pria dan kekasihnya menikah, semua Teman2 dan keluarga mereka hadir menyaksikan hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh2 saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

Read More …

Aku meragukannya, aku tdk mencintainya..
itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami.. Meskipun menikah dengannya, aku tak pernah benar - benar menyerahkan sepenuhnya hatiku padanya..

Beberapa kali muncul keinginannya untuk meninggalkanku atas tingkah yang kuperbuat,, tapi dia tak mampu melakukannya.. Dalam hatinya ia berkata, sekecil apapun peluang itu untuk lebih baik pasti akan ada..!! Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa sesuai keinginanku,, Tapi aku tak pernah benar-benar menjalankan tugasku sebagai seorang istri walaupun kami telah dikaruniai 2 orang anak...

Tiba pada akhirnya seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu.. Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu,, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi..

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak aku sukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya. "Maaf sayang, kemarin Nandi meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku." Katanya menjelaskan dengan lembut.. Spontan marah, aku mengomelinya dengan kata-kata kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. Apalagi ???
"Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana ?" tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena musuhku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Read More …

Dear neptunus,,
Aku mencintainya..
Didepannya aku menjadi diri sendiri,,
Seperti airmu yang selalu membawa semua pesanku..
Diapun begitu,,
Membuatku hanyut oleh sorot matanya..
Membuatku lupa oleh kesederhanaan suaranya..
Sampai aku tak bisa katakan apa - apa padanya..
Bahkan untuk sekedar bilang..
Rindu,, atau butuh.. :)



Mungkin itu adalah salah satu kutipan yg ada di movienya :)
Langsung aja ya,, Ntar keburu netesin air mata.. :"(
Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.

Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra.

Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung.Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.

Lambat laun, Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang dengan semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda.

Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.
Read More …

Bila semua teman2ku bernyanyi, aku hanya bisa terdiam.. Aku tidak pernah tahu harus bagaimana mengatakan pd dunia bertapa aku sangat ingin seperti mereka,, bisa mendengar & bernyanyi layaknya kehidupan normal..
 
Sayangnya aku terlahir dengan keadaan tuli, lebih sadisnya terkadang mereka orang2 yang tidak pernah mengerti perasaanku berkata kalau aku “ BUDEG” dan itu dituliskan di kertas untukkku tepat di meja belajarku di kelas. Tapi aku tidak pernah merasa ingin membalas semuanya, karena aku sadar inilah hidupku dan inilah takdirku.

Dulu semasa kecil mungkin aku tidak pernah merasa beban ini begitu besar dalam hidupku, ketika menyadari aku beranjak remaja dan melihat aku berbeda diantara sahabat-sahabatku. Di depan mading sekolahku tertulis sebuah pengumuman pembentukan tim musik sekolah, aku ingin ikut dalam tim itu tapi sayangnya aku hanya bisa meratapi nasibku. Aku pun pulang untuk bertemu dengan ayah, aku terduduk dengan wajah penuh kesedihan,
Dalam duniaku, hanya ayah yang bisa mengerti apa yang aku katakan. Walaupun itu harus dengan bahasa tangan yang ia pelajari dengan susah payah.
Aku mengetuk pintu untuk memberi tanda aku ada di kamar untuk bicara dengan ayah, ia melihatku dan melempar senyum.
“ Angel, ayo masuk. Silakan duduk disini nak, ada apa? Bagaimana pelajaran kelas kamu hari ini?”
Aku tertunduk, lalu ayah mulai bisa membaca wajahku.
“ Apa yang terjadi nak, ceritakan pada ayah?”
“ Ayah mengapa aku berbeda dari teman-temanku?”
“ Dalam hal?” tanya ayah padaku,
Aku menangis dan usiaku saat itu hanya 12 tahun dan duduk di sekolah menengah pertama.
“ Aku tidak bisa bernyanyi, tidak bisa mendengar.. Mengapa ayah?”
Ayah melihatku sambil tersenyum,
“ Apakah kamu merasa bersedih karena itu?”
“ Ya, aku sangat bersedih.. Aku ingin seperti mereka.. Bisa bernyanyi dan mendengarkan indahnya musik..”
“ Mengapa kamu ingin menjadi seperti mereka?”
“ Karena aku ingin menjadi tim musik sekolah, aku ingin ayah..”
“ Kalau begitu lakukan..”
Aku terdiam tidak bisa membalas pertanyaan ayah kemudian ia bangkit dan mengajakku ke ruangan gudang di belakang rumahku, ia mulai membersihkan debu-debu di sebuah meja panjang yang tadinya kupikir adalah meja makan. Ternyata itu adalah piano klasik. Aku memperhatikanya dengan heran,
“ Ini adalah peninggalan ibumu sebelum ia meninggal setelah melahirkan kamu, ayah sudah tidak pernah mendengarkannya sejak kamu terlahir..”
“ Lalu..?” tanyaku.
“ kamu mungkin terlahir tanpa bisa mendengar dan bernyanyi. Tapi kamu terlahir dari rahim seorang ibu yang berjuang agar kamu ada di dunia ini dan ayah percaya, Tuhan memberikan kamu dalam kehidupan karena kamu memang layak untuk itu.”
“ Tapi aku cacat, tidak normal dan tidak akan pernah bisa mendengar musik? Bagaimana caranya aku bisa seperti teman-temanku.”
“ Sayang kamu memang tidak bisa mendengarkan musik, tapi kamu bisa memainkan musik?”
“ Bagaimana caranya?”
“ Ayah ada disini untuk kamu dan percayalah, musik itu akan terasa indah bila kamu merasakannya dari hati kamu. “
“ Walaupun aku tidak bisa mendengar..”
Ayah duduk dikursi dan menyuruhku memperhatikannya bermain piano, Ia menutup matanya lalu memainkan alunan toth piano itu.
“ Anakku, rasakanlah musik itu dalam hati dan kamu akan tau bertapa Tuhan sangat mencintai siapapun makluk yang ia ciptakan. Walaupun kamu terlahir dengan keadaan cacat dan tidak bisa mendengarkan suara musik itu dari telinga kamu.. Kamu bisa dengarkan lewatkan hati kamu..”
Ayah mengajakku untuk menyentuh setiap toth piano dan kami bermain bersama, aku memang tidak bisa merasakan apa suara music itu tapi aku bisa merasakan nada dari jari yang ketekan dan itu membuatku bersemangat untuk berlatih piano klasik, aku tau ibuku adalah seorang pemain piano sebelum ia meninggal saat melahirkanku. Aku pun berjuang untuk bermain musik dan perlahan aku mampu membuat sedikit alunan music yang indah. Semua itu kurasakan dalam hatiku, semua itu kurasakan dalam jiwaku.
Read More …

Namanya Daniel, cowok yang telah berusia 28 tahun. Wajahnya.. kata orang sih gak ganteng, ngak pinter & juga ngak atletis. Sampai detik ini, temen2 masih mikir? Kok bisa ya dia jadi pacar gua? Padahal sumpah mati mereka tau, gua ngk pernah berharap punya pacar kaya' dia. Bakal seperti antara majikan & pembantu.
 ...
Mungkin awalnya demikian, tp dari seorang Daniel. Gua belajar bnyk ttg bagaimana menghargai seorang laki2, bagaimana memperlakukan laki2 dan terakhir bagaimana mengerti arti cinta itu sesungguhnya.

Suatu hari, gua lagi asyik online. Teman-teman gua, semua uda pada mulai eksis di dunia facebook. Rasanya kalau gua gak gabung, bisa jadi gua dianggap gadis kampung. Padahal orang kampung pun uda pakai facebook. Lupakan sejenak kisah stupid itu, yang pasti dari facebook. Gua bisa kontak-kontakan lagi sama teman-temen gua dari jaman pipis di celana sampai sekarang ngerti kalau umur gua uda cukup tua sebagai cewek, 24 tahun.
Nah, karena baru aja putus cinta. Rasanya gua alergi banget sama foto-foto mantan gua yang nangkring di facebook gua, jadi tugas gua malam itu adalah menghapus semua foto-foto mantan gua. Tapi semakin gua perhatikan foto-foto kenang-kenangan kita, kok rasanya gua jadi sedih sendiri ya. Sampai tanpa sadar gua jadi nangis, padahal yang minta putus juga gua, hal kecil sih, gara-gara dia mau sekolah di luar dan gua gak setuju. Apa daya, bokapnya jenderal dan dia ajudan. Pisah deh hubungan kita,
Saat gua menangis, chat online di Facebook nyala, seseorang muncul dan berkata memperhatikan gua sedang menghapus semua foto-foto gua. Dia bilang
“ Lagi putus cinta ya? “ Kata dia.
Awalnya gua mau cuekin, tapi kayaknya bakal menarik juga ya kalau gua marah-marah dan maki-maki orang ini, soalnya gua perhatiin, kita gak kenal sama sekali.
“ Sok tau loe?” kata gua,
“ Ya tau dong, kan gua juga lagi putus cinta, senasib deh..”
Kalimat dia yang bikin gua langsung nyegir. Penasaran sekaligus merasa senasib. Singkat kata, walaupun gua ga kenal dia, akhirnya kita malah jadi curhat-curhatan. Gua jadi tau juga, kalau dia putus sama pacarnya karena gak cocok setelah 5 tahun pacaran. Dalam hati gua berkata, kalau 5 tahun segitu lamanya dibilang kagak cocok, jadi selama 5 tahun itu ngapain ya?.
Akhirnya kita gak bicara lagi setelah malam itu, tapi dia sempat mengatakan nama dia ke gua.
“ Gua Daniel, thanks uda mau temenin gua ngobrol malam ini?”
Gua hanya senyum-senyum manggut, setau gua, harusnya gua yang curhat, kok malah jadi dia. Ya sudahlah, setidaknya dia uda bikin malam ini berwarna. Kita pun pisah, tanpa bicara dan gua sempat mengenalkan diri gua dengan bilang, “ Panggil gua Angel aja, kalau perlu blackAngel.”
“ Kenapa harus BlackAngel, kenapa ga WhiteAngel”
Gua terdiam dan offline dari facebook gua. Bukan urusan dia kalau gua mau jadi white or black, yang pasti hari itu menjadi hari perkenalan kita.
***
Read More …