Cerita Senja

Tiga anak berusia 10 tahun, yaitu Nabiollah dari Tajikistan, Djamil dari Senegal dan Rifdha dari Maladewa pergi ke Mesir untuk mengikuti MTQ internasional. Dlm kompetisi yg diikuti 70 negara ini 100 anak menghafal 114 surat dlm Qur’an yg terdiri dari 6.200 ayat & 200.000 kata dlm bahasa Arab. Penilaian kompetisi ini didasarkan pd ketepatan bacaan, semangat membaca, dan indahnya melodi yg dilantun kan. Sutradara G. Barker, yg dulu berprofesi sbgai wartawan lepas, tdk hanya membuat film yg menghibur, ttp juga menggambarkan kesulitan yg dihadapi orang tua Muslim dan anak2 mereka dlm menyeimbangkan kehidupan yg sekuler dan agamis.

Dalam film itu digambarkan bagaimana Djamil diajarkan oleh gurunya di Senegal bahwa Islam adalah agama damai dan orang Islam harus menganut prinsip tersebut dalam hidupnya, tetapi pemerintah Senegal menutup sekolah yang dikhawatirkan akan mengembangkan ajaran fundamentalis.

Di sisi lain, Nabiollah yang bisa membaca dan bahkan hafal Qur’an, buta huruf dalam bahasanya sendiri, sementara Rifdha gadis kecil dari Maladewa bermimpi untuk menjadi peneliti dan mencari tahu apa yang terjadi di laut malam hari, tak hanya sekedar menjadi seorang isteri seperti yang diinginkan ayahnya. Ketiga kisah ini benar-benar memberi gambaran kehidupan keluarga Muslim di berbagai negara di dunia.

Dalam sebuah wawancara media, Greg Baker mengatakan kontroversi seputar Islam akan menjadi bagian dari kehidupan saat ini dan akan menjadi bagian dari kehidupan pada masa mendatang. Ia mengatakan bahwa filmnya tersebut berkaitan dengan isu penting yang bisa dilihat dengan cara yang menyenangkan dan menarik lewat anak-anak tersebut.

Read More …